Puisi Acep Syahril - Rugi

Advertisement
Puisi Cinta, adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Yang tersedia di sini hampir dari semua jenis mulai dari tentang cinta, sahabat, ibu, bahkan yang lucu juga tersedia. Sahabat Semua juga bisa mengirimkan hasil karya, dan nanti akan kami publikasikan Puisi Acep Syahril - Rugi.

Semua Konten atau Puisi ini adalah Murni kiriman dari Sahabat sahabat kupuisicinta terkecuali Puisi Kahlil Gibran, Chairil Anwar, Acep Syahril, Acep Zam-zam Noor, Ahmadun Yosi Herfanda, Emha Ainun Nadjib, Gowenawan Muhammad, W.S Rendra dan Puisi Wiji Tukul ini kami dapatkan dari berbagai sumber baik dari Media Cetak maupun Media Elektronik karena Karya Sastrawan Besar dibawah hanya semata-mata untuk memotivasi para sastrawan muda yang gemar akan sajak. Contohnya seperti Puisi Acep Syahril - Rugi

puisi cinta


Puisi Acep Syahril - Rugi


raidah pergi ke sungai ke darat
menjemur pakaian ke keramaian ke rumah
belum juga pulang
waska pergi ke huma ke surau membeli iman
kekeramaian dan ke rumah belum juga pulang
bujang pergi ke sekolah ke kampus membunuh
kealpaan dan ke rumah belum juga pulang
raidah waska dan bujang pergi tapi belum
juga pulang-pulang

sorenya raidah pergi bertandang membawa-bawa
cermin yang ada wajah tetangganya dan membawa
badannya ke rumah tapi belum juga pulang
sorenya waska pergi tahlil mengirim doa pada
ruh orang lain dengan bayang-bayang kematian
dia bawa kakinya ke rumah tapi
belum juga pulang
sorenya bujang pergi kencan dengan pacarnya
bercerita rahasia cinta dan membawa harapan
masa depan ke rumah tapi belum juga pulang
raidah waska dan bujang pergi tapi belum
juga pulang-pulang

malamnya raidah pergi tidur melepas
fikirannya bertualang entah kemana
belum juga pulang
malamnya waska pergi tidur melepas
banyak beban
dan kadang memetik harapan dengan
tangan hampa belum juga pulang
malamnya bujang pergi tidur mengistirahatkan
kerja otak kecilnya memberi ciuman pada
kekasihnya belum juga pulang
raidah waska dan bujang pergi tapi belum
juga pulang-pulang

paginya raidah waska dan bujang mati
mereka benar-benar lupa jalan pulang

indramayu


Sahabat Semua juga bisa mengirimkan hasil karya, dan nanti akan kami publikasikan. Mau itu puisi tentang cinta, sahabat, ibu, galau, pokoknya bebas. Banyak sekali pujangga yang lebih dulu mengukir nama seperti : Kahlil Gibran, Chairil Anwar, Acep Syahril, Acep Zam-zam Noor, Ahmadun Yosi Herfanda, Emha Ainun Nadjib, Gowenawan Muhammad, W.S Rendra dan Puisi Wiji Tukul. Dan berikut salah satu karya tentang Puisi Acep Syahril - Rugi