Puisi Acep zamzam noor - Zikir

Advertisement
Puisi Cinta, adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Yang tersedia di sini hampir dari semua jenis mulai dari tentang cinta, sahabat, ibu, bahkan yang lucu juga tersedia. Sahabat Semua juga bisa mengirimkan hasil karya, dan nanti akan kami publikasikan Puisi Acep zamzam noor - Zikir.

Semua Konten atau Puisi ini adalah Murni kiriman dari Sahabat sahabat kupuisicinta terkecuali Puisi Kahlil Gibran, Chairil Anwar, Acep Syahril, Acep Zam-zam Noor, Ahmadun Yosi Herfanda, Emha Ainun Nadjib, Gowenawan Muhammad, W.S Rendra dan Puisi Wiji Tukul ini kami dapatkan dari berbagai sumber baik dari Media Cetak maupun Media Elektronik karena Karya Sastrawan Besar dibawah hanya semata-mata untuk memotivasi para sastrawan muda yang gemar akan sajak. Contohnya seperti Puisi Acep zamzam noor - Zikir

puisi cinta


Puisi Acep zamzam noor - Zikir


Aku mengapung
Ringan
Meninggi padamu. Bagai kapas menari-nari
Dalam angin
Jumpalitan bagai ikan
Bagai lidah api

Bau busuk mulutku, Anne
Seratus tahun memanggi-manggil
Namamu

Inilah zikirku:
Lelehan aspal kealpaanku, cairan timah
Kekeliruanku, gemuruh mesin keliaranku
Tumpukan sampah keterpurukanku
Selokan mampat kesia-siaanku

Aku tak tidur padahal ngantuk, tak makan
Padahal lapar, tak minum padahal haus
Tak menangis padahal sedih, tak berobat
Padahal luka, tak bunuh diri
Padahal patah hati

Anne! Anne! Anne!

Zikirku seribu sepi menombakmu
Menembus lapisan langitmu, membongkar
Gumpalan megamu, membakar pusaran
Kabutmu, menghanguskan jarak
Ruang dan waktu


Aku mencair
Bagai air
Mengalir padamu. Bagai hujan  
Tumpah ke bumi
Menggelinding bagai batu
Bagai hantu

Anne! Anne! Anne!

Inilah rentetan tembakan kerinduanku, lemparan
Granat ketakutanku, dentuman meriam kemabukanku
Luapan minyak kegairahanku, kobaran tungku kecintaanku
Semburan asap kepunahanku

Aku tak mengemis padahal miskin, tak mencuri
Padahal terdesak, tak merampok padahal banyak utang
Tak menipu padahal ada kesempatan, tak menuntut
Padahal punya hak, tak memaksa
Padahal putus asa

Anne! Anne! Anne!

Zikirku seribu sunyi mengejarmu
Menggedor barikade pertahananmu, menerobos
Dinding persembunyianmu, mengobrak-abrik ruang
Semadimu, menghancurkan singgasana
Kekhusyukanmu

Bau busuk mulutku, Anne
Seratus tahun memanggil-manggil
Namamu


Sahabat Semua juga bisa mengirimkan hasil karya, dan nanti akan kami publikasikan. Mau itu puisi tentang cinta, sahabat, ibu, galau, pokoknya bebas. Banyak sekali pujangga yang lebih dulu mengukir nama seperti : Kahlil Gibran, Chairil Anwar, Acep Syahril, Acep Zam-zam Noor, Ahmadun Yosi Herfanda, Emha Ainun Nadjib, Gowenawan Muhammad, W.S Rendra dan Puisi Wiji Tukul. Dan berikut salah satu karya tentang Puisi Acep zamzam noor - Zikir