Advertisement
Semua Konten atau Puisi ini adalah Murni kiriman dari Sahabat sahabat kupuisicinta terkecuali Puisi Kahlil Gibran, Chairil Anwar, Acep Syahril, Acep Zam-zam Noor, Ahmadun Yosi Herfanda, Emha Ainun Nadjib, Gowenawan Muhammad, W.S Rendra dan Puisi Wiji Tukul ini kami dapatkan dari berbagai sumber baik dari Media Cetak maupun Media Elektronik karena Karya Sastrawan Besar dibawah hanya semata-mata untuk memotivasi para sastrawan muda yang gemar akan sajak. Contohnya seperti Puisi Chairil Anwar Aku
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlari
BerlariHingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi(Chairil Anwar 1934)
Sahabat Semua juga bisa mengirimkan hasil karya, dan nanti akan kami publikasikan. Mau itu puisi tentang cinta, sahabat, ibu, galau, pokoknya bebas. Banyak sekali pujangga yang lebih dulu mengukir nama seperti : Kahlil Gibran, Chairil Anwar, Acep Syahril, Acep Zam-zam Noor, Ahmadun Yosi Herfanda, Emha Ainun Nadjib, Gowenawan Muhammad, W.S Rendra dan Puisi Wiji Tukul. Dan berikut salah satu karya tentang Puisi Chairil Anwar Aku